Rabu, 07 November 2012

1 1 1 1 1 1 1 1 1


Melintasi sudut persimpangan, aku berjalan diantara rumput yang mekar, ia membuatnya jadi satu. Lalu ketika hati ini mencoba melupakan pencarian, hati baru hanyalah sebuah pengecualian keburukan wajah hati. ia menahanku untuk enggan melabuhkan cinta. Kulihat di atas sebuah langit yang di atasnya pula berlapis tujuh. Aku memilih tepat dibalik awan rumah sakit, saat mendung, saat hujan.
Dia satu. satu. satu. dan selalu satu. Meski kegilaan ini hanya membuat hatiku terbelah menjadi dua. Namun aku hanya menginginkanmu dalam satu rasa, satu yang tersisa yang telah terlupakan karena karat, karena luka, karena aku mendamba. Aku ada dalam darahmu, engkau takdir kekasih abadi, temukan aku dalam dirimu, temukan aku dalam relung hati yang seolah kosong, hampa dan tak bermakna.
_Rinto_ 

1 komentar: