Minggu, 28 Oktober 2012

Bertemu Kalian

Bener tuh kata Rinto. Saat ini kayaknya kehidupan kita berubah drastis. Biasanya dulu, kita sibuk jadi mahasiswa kunang-kunang (kuliah nagkring), maen bareng, becanda bareng, benci-bencian juga bareng. Banyaak bangeeett kenangan yang telah kita lukis di masa itu. Dari yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Namun, setelah kita mencantumkan kata 'Skripsi' dalam KRS, semuanya sirna begitu saja. Semua sibuk berkutat dengan buku-buku teori, jurnal, dan pertemuan dengan dosen pembimbing masing-masing. Pertama, perubahan ini janggal sekali kurasa, namun lama kelamaan aku terbiasa. Bagaimana pun juga, fase ini akan kita hadapi juga kan, Kawan?

Dan yang paling terasa adalah ketika bertemu kalian. Dulu tiap hari kita bertemu terus-menerus. Bahkan mungkin sampai kita mati kebosanan saking tingginya intensitas pertemuan kita itu. Namun kini, bertemu kalian di kampus, rasanya seperti menemukan harta karun. Kenapa harta karun? Pada saat ini, aku jarang bahkan tak pernah lagi melihat kalian bertengger di Bonbin, nangkring di Bangcok, Main ke jurusan,  atau bahkan bersemedi di perpustakaan. Aku coba mencari kalian, tapi aku tidak menemukan. Sama kan dengan harta karun yang sulit ditemukan? Sekalinya berpapasan dengan kalian, rasanya bahagia banget tidak peduli kalian adalah teman dekatku atau hanya sekedar teman satu angkatan. Miss you, Guys!

---NTA---

Rabu, 24 Oktober 2012

N (0) L


N (0) L
Malam ini, ketika memikirkan orang orang yang bahagia dengan diri mereka sendiri dalam relasi yang ironi rasanya ikut mengambang di udara. Sebuah pengharapan kehidupan yang belum menjadi kenyataan. Waktu yang terasa lambat dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku belum memutuskan apa yang ingin kulakukan saat ini. Sepertinya aku sedang mencari bentuk baru dikala ketidakcocokan relasi menghantui dinamika sosial yang buatnya jadi menghilang begitu saja dalam similaritas. Terangnya lampu itu seolah masih saja terasa redup dalam produktifitas yang bernilai nol. Aku belum bergerak sama sekali, padahal Tuhan telah berikan kesempatan dan karunia. Namun apa yang harus kulakukan saat ini? Aku masih ingat dua sampai tiga tahun lalu saat masih berkegiatan dengan organisasi, terasa waktu cepat berlalu dan padat. Impian saat itu adalah berlibur dan menganggur.
Namun setelah kegiatan itu semua selesai, tahun ini aku benar benar santai. Tak ada reorganisasi, tak ada kumpul maupun brifing, dan tak ada gladi bersih acara karena semua sudah selesai. Waktu istirahat yang sangat panjang. Kucari temanku dan semuanya telah sibuk dengan urusan mereka masing masing. Aku pun bingung dan apa yang harus kulakukan saat ini? Rasanya semangat ini tak seperti dulu saat bersama teman-teman ingin membuat perubahan dalam skala besar. Ternyata hal itu terhenti dan tidak efektif. Apakah kemarin itu bukanlah mimpi atau cita cita yang realistis? Karena semua menghilang pada akhirnya. Dan aku kembali bingung sekarang apa yang harus kulakukan dalam kekosongan dan istirahat panjang? Entahlah. Hanya waktu yang dapat menjawab semuanya.
Belajar dari masa lalu, hidup untuk hari ini, dan harapan untuk masa depan: Rinto


Senin, 08 Oktober 2012

Tentang Cinta


Sebenarnya sudah banyak cerita dan pengalaman. Namun, baru rasanya masa pendewasaan itu datang. Hal yang saya akan tulis adalah tentang pengalaman cinta.
Hal yang sangat tidak bisa dilogika saat sedang jatuh cinta kedalamnya, dan seakan terhipnotis dalam dunia kita sendiri. Hanya asyik di dalamnya dan waktu seakan berhenti.

Berikut adalah pengalaman yang semoga bisa saya bagi, nikmati dan rasakanlah…

“…sebaiknya jangan sampai jatuh hati kepada teman yang sudah sangat dekat dengan kita apapun alasannya, karena sebenarnya hal yang kita rasa tidak seperti yang Dia rasakan, dan semua menjadi serba salah …diungkapkan menjadi tidak karuan pada akhirnya, dan tidak diungkapkan juga sudah terbisu dan gila di dalamnya. Jadi, sebaiknya jagalah hati kita demi hubungan persahabatan yang enak…*pernah merasakan dan rasanya sangat tidak enak...

“…mau apapun jawaban dari seseorang yang kita suka, mau menikmati masa sendiri lah, mau focus belajar lah, dsb itu semua omong kosong. Intinya di dalam hatinya sama sekali tidak ada rasa, dan kita harus menerima kenyataan itu..”

“…jangan gunakan dunia maya untuk menggalaukan perasaan kita, karena itu hanya memperburuk situasi. Tulislah hal yang positif, dan salurkan kegalauanmu kepada temanmu sehingga kita dapat solusi positif tentang perasaan kita…”

Dunia ini sangat luas dan bukalah mata kita untuk kebahagiaan hidup kita…
Apa yang kita anggap baik, belum tentu baik di hadapan Tuhan
Semoga bahagia selalu, amin    
…terasa menyenangkan bisa berbagi meskipun hanya dari satu sisi, meskipun hanya satu kata dan meskipun hanya intuisi dari diri…