Rabu, 21 November 2012

Pesan Singkat

Waktu itu aku sedang tersibukkan dengan urusan mencari kerja dan mimpi yang membuat hati ini gelisah. Kegelisahan akan masa depan, waktu, nasib dan melihat kehidupan orang lain di sekitarku yang terlihat lebih bahagia, menyenangkan dan mereka seakan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Aku merasa kurang puas dengan apa yang telah kulakukan, dan tentang gambaran masa depan yang menuntutku setiap waktu. Saat aku gelisah tiba -tiba ada sms dari hpku.  Pesan itu ternyata dari ibu. Sedikit demi sedikit aku membacanya, inilah isinya:

...Ketika kehidupan memberi 1000 alasan untuk bersedih dan menangis, maka tunjukkan bahwa selalu ada sejuta alasan untuk tersenyum. Nikmati setiap detik waktu dan akhiri kesalahan yang kita lakukan hari ini dengan keikhlasan. Indahnya hidup bukan karena seberapa banyak orang mengenal kita, namun seberapa banyak orang bahagia mengenal kita. Buatlah orang yang mengenal kita bahagia...


Begitulah isi dari pesan yang dikirimkan ibuku, Aku tidak tahu darimana ibu mendapatkan kata kata itu. Yang jelas itu bukan kata – kata buatan ibuku. Tapi, yang membuatku ingin mengubah hidupku adalah kata – kata yang Ibu ucapkan itu dari hati. Bahasa hati yang mungkin ibu tak bisa katakan langsung, namun sebagai pengingat bahwa Ibu ingin anaknya menjadi seseorang yang baik, yang memaknai hidupnya dan membuat hidupnya bermakna..
_Kuroudo Rinto_

Rabu, 07 November 2012

1 1 1 1 1 1 1 1 1


Melintasi sudut persimpangan, aku berjalan diantara rumput yang mekar, ia membuatnya jadi satu. Lalu ketika hati ini mencoba melupakan pencarian, hati baru hanyalah sebuah pengecualian keburukan wajah hati. ia menahanku untuk enggan melabuhkan cinta. Kulihat di atas sebuah langit yang di atasnya pula berlapis tujuh. Aku memilih tepat dibalik awan rumah sakit, saat mendung, saat hujan.
Dia satu. satu. satu. dan selalu satu. Meski kegilaan ini hanya membuat hatiku terbelah menjadi dua. Namun aku hanya menginginkanmu dalam satu rasa, satu yang tersisa yang telah terlupakan karena karat, karena luka, karena aku mendamba. Aku ada dalam darahmu, engkau takdir kekasih abadi, temukan aku dalam dirimu, temukan aku dalam relung hati yang seolah kosong, hampa dan tak bermakna.
_Rinto_